6 research outputs found

    Classification of Sambas Traditional Fabric “Kain Lunggi” Using Texture Feature

    Get PDF
    Traditional fabric is a cultural heritage that has to be preserved. Kain Lunggi is Sambas traditional fabric that saw a decline in its crafter. To introduce Kain Lunggi in a broader national and global society in order to preserve it, a digital image processing based system to perform Kain Lunggi pattern recognition need to be built. Feature extraction is an important part of digital image processing. The visual feature that does not represent the character of an object will affect the accuracy of a recognition system. The purposes of this research are to perform feature selection on sets of feature to determine the best feature that can increase recognition accuracy. This research conducted in several steps which are image acquisition of Kain Lunggi pattern, preprocessing to reduce image noise, feature extraction to obtain image features, and feature selection. GLCM is implemented as a feature extraction method.  Feature extraction result will be used in a feature selection process using CFS (Correlation-based Feature Selection) methods. Selected features from CFS process are Angular Second Moment, Contrast, and Correlation. Selected features evaluation is conducted by calculating classification accuracy with the KNN method. Classification accuracy prior to feature extraction is 85.18% with K values K=1 ; meanwhile, the accuracy increases to 88.89% after feature selection. The highest accuracy improvement of 20.74% in KNN occurred when using K value K= 4

    Penerapan Metode Certainty Factor pada Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit pada Tanaman Tomat

    Get PDF
    Tanaman tomat termasuk tanaman hortikultura yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Kurangnya pengetahuan pelaku tani dalam merawat serta mengatasi permasalahan pada tanaman tomat berdampak pada hasil panen yang kurang memuaskan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah sistem pakar diagnosa hama dan penyakit pada tanaman tomat berbasis website berdasarkan beberapa gejala serta solusi untuk mengatasi permasalahan pada tanaman tomat. Metode yang diterapkan pada website tanaman tomat yaitu Metode Certainty Factor. Metode tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kepercayaan seorang pakar terhadap suatu masalah, pada sistem pakar diagnosa hama dan penyakit tanaman tomat dilakukan pengujian akurasi sistem. Pengujian akurasi sistem dilakukan untuk mengetahui tinggkat akurasi dan nilai keberhasilan sistem. Dalam pengujian akurasi sistem digunakan 20 data kasus lapangan berdasarkan wawancara langsung kepada beberapa pihak pelaku tani tanaman tomat, dengan mengumpulkan fakta-fakta berupa gejala dari setiap kasus permasalahan hama dan penyakit tanaman tomat. Berdasarkan 20 data kasus tanaman tomat yang telah dilakukan berdasarkan penyesuaian terhadap sistem dan pakar diperoleh nilai akurasi sistem sebesar 90%.

    IMPLEMENTASI REDUCED RULE BASED PADA BALITA GIZI BURUK DI KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
    Gizi buruk merupakan bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Terdapat beberapa penyakit yang terjadi pada balita gizi buruk, yaitu Malaria, TB Paru, HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Kusta, dan Pneumonia. Anak balita usia 12-59 bulan merupakan kelompok umur yang rawan terhadap gangguan kesehatan dan gizi. Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer untuk pengambilan keputusan dari satu atau lebih individu yang ahli dalam bidang tertentu. Aturan IF-Then mendefinisikan hubungan logis antara masalah yang ditetapkan. Penyederhanaan fungsi Boolean digunakan untuk mendapatkan reduced rule base. Metode penyederhanaan fungsi Boolean digunakan untuk memperoleh lebih sedikit situasi dengan menyederhanakan fungsi-fungsi logis. Pada penelitian ini penyederhanaan fungsi Boolean menggunakan metode peta karnaugh sehingga akan didapatkan beberapa kemungkinan gejala yang terjadi dengan nilai biner 1 dan 0. Data pasien yang digunakan sebanyak 30 pasien. Gejala yang digunakan pada penelitian ini adalah gejala TB Paru, ISPA, dan Pneumonia. Penyederhanaan fungsi Boolean menggunakan peta karnaugh menggunakan 12 gejala dengan perhitungan yaitu 212 = 4096, sehingga dibuatlah tabel penyederhanaan fungsi Boolean sebanyak 4096. Pengujian validitas nilai akurasi dilakukan dengan membandingkan data pasien dengan tabel kebenaran fungsi Boolean, keakurasian yang dihasilkan sebesar 73,34%

    Comparison of CNN Models With Transfer Learning in the Classification of Insect Pests

    Get PDF
    Insect pests are an important problem to overcome in agriculture. The purpose of this research is to classify insect pests with the IP-102 dataset using several CNN pre-trained models and choose which model is best for classifying insect pest data. The method used is the transfer learning method with a fine-tuning approach. Transfer learning was chosen because this technique can use the features and weights that have been obtained during the previous training process. Thus, computation time can be reduced and accuracy can be increased. The models used include Xception, MobileNetV3L, MobileNetV2, DenseNet-201, and InceptionV3. Fine-tuning and freeze layer techniques are also used to improve the quality of the resulting model, making it more accurate and better suited to the problem at hand. This study uses 75,222 image data with 102 classes. The results of this study are the DenseNet-201 model with fine-tuning produces an accuracy value of 70%, MobileNetV2 66%, MobileNetV3L 68%, InceptionV3 67%, Xception 69%. The conclusion of this study is that the transfer learning method with the fine-tuning approach produces the highest accuracy value of 70% in the DenseNet-201 model

    Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Pemilihan Media Sosial Pemasaran Songket Sambas

    Get PDF
    Songket Sambas (Kain Lunggi) is a gold thread cloth typical of the culture of the Sambas people. The Sambas songket craftsmen have used social media a lot in marketing their products. The selection of the right social media in product marketing can help increase sales of Sambas songket. It can be the key to success in expanding Sambas songket sales to various regions. This study aims to apply the Analytical Hierarchy Process (AHP) method in the selection of social media that is widely used as the right Sambas songket marketing media. In this study, the AHP method was used as a method for decision making. In determining the pairwise comparison matrix, Sambas songket craftsmen were involved. The criteria used are age range (C1), gender (C2), number of users (C3), level of popularity (C4). From this study, we have the value of Facebook is 0.82, Instagram is 0.60, Youtube is 0.06, Twitter is 0.04. The final priority result of the right social media to use with the first order is Facebook

    PENINGKATAN PENGETAHUAN MELALUI EDUKASI STRATEGI BISNIS DIGITAL DAN PEMANFAATAN MARKETPLACE PADA KELOMPOK PENGRAJIN TENUN TRADISIONAL PONTIANAK

    Get PDF
    Abstrak: Warisan budaya perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah. Kain tradisional merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Salah satu kain tradisional yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada dunia adalah kain tradisional khas Kalimantan Barat. Di Kalimantan Barat terdapat beberapa lokasi tempat produksi kain tenun tradisional. Kampung tenun “Kanun” dihuni oleh sejumlah sekelompok ibu-ibu berusia 30 tahun keatas yang memiliki keahlian menenun. Banyaknya jumlah pengunjung wisatawan lokal dan international tidak membuat perekonomian warga kampung tenun khususnya kelompok penenun menjadi meningkat hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan tentang marketing. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan mitra dalam hal digital marketing dan pemanfaatan marketplace. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode partisipatif dari masyarakat. Metode penyampaian materi sosialisasi dibuat dengan menarik dan mudah dipahami. Implementasi pemanfaatan marketplace dipraktekkan secara langsung kepada peserta. Evaluasi dilakukan dengan melihat peningkatan jawaban benar dan berkurangnya jawaban salah saat pretest dan posttest. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pemahaman peserta mengenai bisnis digital, dimana peningkatan pengetahuan terlihat dari jawaban benar yang meningkat dari 38% saat pretest menjadi 77% saat posttest, sedangkan jawaban salah berbanding terbalik dengan jawaban benar yaitu 62% saat pretest dan 23% saat posttest. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini mampu memberikan manfaat yang sangat besar dan tepat sasaran bagi Kelompok Pengrajin Tenun. Para pengrajin tenun dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah diberikan saat sosialisasi untuk mengembangkan penjualan produk secara online. Bentuk kegiatan seperti ini merupakan bentuk yang sangat efektif untuk memberikan penyegaran dan tambahan wawasan di bidang marketing digital bagi pengrajin tenun tradisional. Abstract: Cultural heritage needs to be maintained and preserved so that it does not become extinct. Traditional cloth is one of Indonesia's cultural heritage. One of the traditional fabrics that needs to be preserved and introduced to the world is the traditional cloth typical of West Kalimantan. In West Kalimantan there are several locations where traditional woven fabrics are produced. Weaving village "Kanun" which is located in RW.15, Gang. Sambas Jaya, Batu Layang Village, North Pontianak District is one of the villages that has the potential to become a center for traditional West Kalimantan cloth crafts. The “Kanun” weaving village is inhabited by a group of women aged 30 years and over who have weaving skills. The large number of local and international tourist visitors did not increase the economy of the weaving village residents, especially the weaving group, this was due to the lack of knowledge about marketing. The solution offered to overcome the problems faced by the residents of the Batu Layang “Kanun” weaving village was socialization regarding business strategies in the digital era as well as implementation of marketplace for marketing. The purpose of this service activity is to increase partners' knowledge in terms of digital marketing and use of the marketplace. The method used in this activity is a participatory method from the community. The method of delivering socialization material is made interesting and easy to understand. The implementation of using the marketplace is practiced directly with the participants. Evaluation is done by looking at the increase in correct answers and the decrease in wrong answers during the pretest and posttest. The percentage of correct answers is greater than the wrong answers, indicating an increase in participants' understanding of digital business, where an increase in knowledge can be seen from the correct answers which increased from 38% during the pretest to 77% during the posttest, while wrong answers were inversely proportional to the correct answers, namely 62% during pretest and 23% at posttest. It can be concluded that this activity is able to provide enormous benefits and is right on target for the Weaving Craftsmen Group. Weaving craftsmen can apply the knowledge that has been given during the socialization to develop product sales online. 
    corecore